World Expo yang berlangsung selama 6 bulan akan diadakan di Shanghai Cina sejak 1 Mei 2010 – 31 Oktober 2010. Sebagai negara yang ikut berpartisipasi, Indonesia akan bekerjasama dengan segenap masyarakat kreatif untuk tampil di ajang tersebut, seperti yang telah ditulis dalam rilis pers di bawah ini.
Ketua Pelaksana Panitia Indonesia untuk World Expo 2010, Mari Elka Pangestu hari ini menyampaikan kesiapan partisipasi Indonesia di World Expo 2010 Shanghai China (WESC). Pemerintah Indonesia bersama mitra-mitranya, kalangan lintas-sektor swasta dan masyarakat kreatif, sepakat untuk menggunakan peluang tingkat dunia ini untuk memberikan yang terbaik dari potensi bangsa dan Tanah Air.
Pada kesempatan ini, Mari Pangestu mengumumkan secara resmi kesepakatan kerjasama panitia dengan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia sebagai penerbangan resmi (official carrier) delegasi Indonesia maupun masyarakat luas yang ingin mengunjungi acara WESC yang akan berlangsung 6 bulan itu, dari 1 Mei hingga 31 Oktober 2010. World Expo 2010 menjadi ajang berkumpulnya masyarakat dunia untuk berbagi pengalaman dan keberhasilan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Sebanyak 192 negara dan 50 organisasi internasional akanmeramaikan perayaan kebersamaan dunia ini di kompleks maha megah yang secaramengagumkan dibangun oleh pemerintah Tiongkok di atas areal seluas 5,28 km2.
Diperkirakan World Expo 2010 akan dikunjungi oleh lebih dari 100 juta orang dari RRT maupun seluruh dunia. Menurut Mari Pangestu, keikutsertaan Indonesia di WESC 2010 adalah untuk berbagi kepada warga dunia tentang hal-hal terbaik dan potensi bangsa, serta menyampaikan secara luas berbagai capaian yang telah diraih Indonesia dari berbagai aspek — ekonomi, demokrasi dan kestabilan politik, dan kelembagaan selama dekade terakhir. “Indonesia saat ini adalah negara demokrasi yang berkembang dengan pesat dengan pembangunan ekonomi, politik dan sosial yang lebih stabil. Sudah banyak capaian yang diraih oleh bangsa Indonesia, terutama sejak reformasi yang kita jalankan bersama. Tantangan tetap ada, namun dengan upaya bersama dan kerja keras maka saya optimis Indonesia akan menjadi bangsa yang besar, maju dan ternama sejajar dengan negara-negara maju yang ada saat ini.
Oleh karena itu, partisipasi Indonesia dengan mendirikan Paviliun Indonesia dalam WESC merupakan bukti dari upaya meletakkan Indonesia dalam peta dunia dan meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang kaya akan ragam budaya, alam, sumber daya manusia dan peradaban dan memberi sumbangsih kepada dunia dan berbagi pengalaman yang dapat menggugah inisiatif-inisiatif baru untuk menciptakan “Better City, Better Life” sebagai tema utama World Expo 2010”, kata Mari Pangestu dalam paparan kepada pers tanggal 16 April kemarin. Menteri Perdagangan yang merangkap Ketua Panitia Indonesia untuk World Expo 2010 sangat gembira dan menghargai kemitraan yang terjadi antar seluruh jajaran bangsa dalam membawa nama harum Indonesia ke ajang akbar dunia ini. World Expo merupakan acara internasional ketiga terbesar di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia, sehingga merupakan kesempatan strategis untuk mempromosikan Indonesia atau Nation Branding.
Dalam perjalanannya, tujuan utama World Expo terus berevolusi, yaitu Industrialisasi (1851–1938), Lintas Budaya (1939–1991), dan pencitraan bangsa atau Nation Branding (1992–kini). Yang menarik dan paling dinanti dari World Expo adalah kreativitas negara-negara peserta dalam mempresentasikan jati diri melalui paviliun-paviliun mereka. Paviliun tuan rumah umumnya menjadi monumen bangsa setelah World Expo berakhir, contohnya:
- Menara Eiffel di Prancis, yang pada awalnya dibangun untuk Exposition Universelle pada tahun 1889. Kini Menara Eiffel merupakan simbol kota Paris.
- Museum Sains dan Industri kota Chicago, AS, aslinya adalah Beaux-Arts Building yang dibangun untuk Columbian Exposition tahun 1893, di kota itu. Hingga kini bangunan tersebut masih hadir sebagai karya arsitektur kebanggaan kota Chicago.
- Gedung Atomium di Brussels yang masih berdiri sebagai warisan World Expo 1958 di ibukota Belgia. Ide bangunan adalah pembesaran bentuk Iron-Atom hingga 165-miliar kali.
“Penyelenggaraan World Expo kali ini di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menambah nilai kesertaan Indonesia karena RRT adalah negara yang terus menunjukkan perannya, dengan potensi pasar yang begitu besar. World Expo 2010 adalah peluang strategis, khususnya untuk bidang pariwisata, perdagangan, dan investasi Indonesia,” jelas Mendag. Hubungan dengan Tiongkok terjalin sejak abad ke-15, saat Laksamana Cheng Ho singgah di bumi Nusantara. Kehadirannya merintis hubungan diplomatik, perdagangan, pertukaran seni budaya dan agama antar kedua bangsa. Pengaruh budaya Tiongkok masih melekat hingga kini, terlihat antara lain pada busana Muslim baju koko dan tutup kepala, yang merupakan saduran busana Tionghoa dan Bedug yang didapat dari bentuk perkusi klasik. Pembauran budaya lokal dengan Tiongkok tercermin indah pada kriya batik Lasem, songket Bangka, dan karya-karya seni Singkawang.
Partisipasi Indonesia pada WESC bertepatan pula dengan perayaan 60 tahun hubungan diplomatik RI-RRT, sehingga menjadi simbol penting hubungan kedua negara yang lebih maju. Kedua Kepala Negara telah menandatangani Kemitraan Strategis pada tahun 2005 di Jakarta yang antara lain menyepakati peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. Diharapkan setelah 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara berjalan, hubungan tidak hanya terjadi pada tataran Government to Government (G to G) tetapi juga Business to Business dan yang terpenting People to People. “Inilah hakikat hubungan antara dua negara yang bersahabat dan saling menguntungkan, dan kehadiran Indonesia dalam Wold Expo di Shanghai kami harapkan dapat membawa kedua negara kepada hubungan pada tingkat yang lebih baik di masa depan”, tegas Mendag.
Sumber: Siaran Pers Depdag
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar